Minggu, 24 April 2011

Love Rangga


Belum 1 jam aku berada di kota ini, Bandung. Belum ada seorang pun
yang ku ajak biacara. Aku terdampar di kampus ini, tanpa seorang pun
yang kukenal. Kampus ini sedang mengadakan sebuah kompetisi paduan
suara, Parahyangan International Chamber Choir Competition atau PICCC.
Yap, aku lagi terdampar di Unpar. Aku dan paduan suara kampusku akan
berpartisipasi di dalam kompetisi ini. Teman-temanku sudah tiba di
Bandung dari kemarin, tapi karena satu dan lain hal aku ngga bisa
bareng mereka, apa boleh buat, akhirnya aku nyusul ke Bandung naik
pesawat. Today, my journey has just begun! :)

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 13.10. Harusnya teman-temanku sudah
nyampe di sini, karena 20 menit lagi TM (Technical Meeting) kompetisi
akan dimulai . Tapi mungkin hotelnya jauh, aku sendiri dari bandara
langsung ke sini tanpa mampir hotel dulu. Oke, aku memutuskan ke
toilet aja untuk cuci muka dan benerin dandanan, soalnya ini muka udah
kucel banget kayak anak ilang.  Apalagi kalo dibandingin
mahasiswi-mahasiswi di kampus ini yang bening-bening. Jauuhhh! Aku
berjalan menyusuri koridor kampus ini, berharap ada seseorang yang
bisa ditanya-tanya dimana letak toiletnya. Beberapa meter di depanku
berdiri seseorang berambut sebahu, kalau dilihat dari wajahnya, dia
imut banget. Pipinya chubby, matanya teduh. Cewe yang imut, tapi
tinggi, sekitar 170 cm-an...yah mungkin dia model, tau sendiri kan
cewe bandung cantik-cantik. Dia pakai kaos warna orange, kemeja
garis-garis yang lengannya digulung, celana jeans dan sepatu keds.
Cantik, imut, tapi tomboy. Oke, aku harus tanya ke dia dimana letak
toiletnya.

“Sorry mba, boleh tau toiletnya dimana ya?”
“Toilet cewe? Jalan aja sampe ujung, terus belok kiri...”

Dia menjawab sambil tersenyum. Oh-My-God! Ternyata aku salah! Dia
suaranya berat. Dia bukan cewe, tapi cowo sodara-sodara!!! Cowo yang
imut, bahkan bisa di bilang cantik. Duh, malunyaaa... Karena aku udah
terlanjur malu dan sempet ngira dia cewe, belum sempet bilang “thank
you” atau semacamnya, aku udah nyelonong kabur menuju toilet. Oh, iya
sempet liat name tag-nya...sepertinya dia juga panitia kompetisi ini.
Sekilas tadi kulihat namanya, Rangga.

Masih di toilet, aku dapat SMS dari salah satu temanku yang bilang
supaya aku langsung aja ke GSG Unpar (Gedung Serba Guna Unpar):

Sender: Tary (+62814507238XXX)
July-20-2010, 01:25 p.m
--------------------------------------------
Langsung ke GSG aja ya say,
Sori tadi kita mepet datangnya!
Maap! Hehe.. :D

Jiiaah! Mesti gimana nih? mana aku kan ngga tau GSG-nya dimana...
Masih gondok, aku berjalan ke luar toilet, tengok lagi kanan-kiri
berharap ada orang lain lagi yang pakai name tag panitia buat
ditanya-tanya. Tapi nihil. Cuma ada beberapa cowo yang tampaknya lagi
buru-buru lari karena ada kelas dan takut telat. Aku nebak-nebak aja
jalan ke arah kanan, melewati taman kampus sambil ngelamun, setengah
ngantuk, setengah laper, setengah cape. Karena emang lagi ngga konsen,
tiba-tiba... brukkk! Aku pun nabrak orang sampe jatuh dari belakang.
Aku jatuh, orang itu juga jatuh. Entah kebetulan atau gimana, yang aku
tabrak barusan ternyata cowo cantik yang tadi, yang namanya Rangga.

“Kamu ngga kenapa-kenapa kan?”, dia buru-buru berdiri.
“Oh...ngga pa-pa kok...”, sambil buru-buru ikutan berdiri.
“Kamu dari mana? mau ke mana emangnya?”
“Uhm, aku dari Surabaya, mau ke GSG ikutan TM PICCC, kamu panitia juga
kan... eerrr... Rangga?”
“Kok bisa tau nama aku?” , tanyanya bingung.
“Tuh...” aku tunjuk name tag-nya.
“Oh ini...iya aku panitia, mau bareng aja ke GSGnya? Yukk...” ajaknya.
“Oke yukk!”
“Sorry, nama kamu siapa tadi?”
“Eh, belom nyebut nama ya aku tadi...kenalin... Aku Chacha.”
Rangga menjabat tanganku.

Sepanjang jalan menuju GSG kami sempat ngobrol dikit, dia anak hukum
rupanya, angkatan 2006. Setahun lebih muda dari aku sih, tapi kalo
dipikir-pikir lucu juga ini brondong. Setelah TM, kami sempet tukeran
nomer handphone. Setelah kami pamitan, aku langsung balik hotel bareng
teman-teman.

Malemnya aku ngga bisa tidur, mungkin kecapean, mungkin juga terlalu
nervous karena besok pagi udah lomba. Yang jelas di otakku cuma ada
satu nama, Rangga.  Kenapa jadi mikirin dia ya? Padahal baru aja kenal
satu hari. Waktu hampir menunjukkan jam 12.00 malam, tiba-tiba
handphoneku bergetar, 1 new message!

Sender: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-18-2009, 11.54 p.m
-------------------------------------------------------
Heiii...Chacha! ini Rangga yg tadi nih.
udah tidur? :)

Ya Tuhan...Ya Tuhan...baru aja dipikirin, eh Rangga-nya SMS!
Hmm...kenapa jadi cenat-cenut begini? Oke, oke, calm down Chacha. Aku
mencoba menenangkan diri sebelum ngetik balasannya.

    Hi Rangga! Lagi ga bisa tidur nih aku..
    Hehehe..ada apa yah? :)


-------------------------------------------------------
Sent to: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-18-2009, 11.56 p.m

Oke, SMS udah dibales, tinggal nunggu balesannya! 1 menit...2
menit...3 menit...4 menit...ngga ada balesan! Mungkin Rangga udah
ketiduran, pikirku. Kenapa 4 menit berasa lama banget. Ngga lama
kemudian handphoneku kembali bergetar, Yess! 1 new message!

Sender: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-19-2009, 12.02 a.m
-------------------------------------------------------
    Hehe..ngga pa-pa.. cuma mau nanya..
bsk abis lomba mau makan siang ga?
temen aku buka resto baru di Jl.
Sumatra..
    Deket ko..itu juga kalo kamu ga ada kegiatan
    sama temen2 kamu..kalo mau, bsk aku tunggu
    di deket GSG jam 2 siang yak! Nite... :)

Another surprise today! Is it a date? Wow... tanpa pikir panjang, aku
langsung bales SMS-nya Rangga, sebelum aku, atau Rangga, atau salah
satu diantara kami berdua ada kemungkinan bisa berubah pikiran, karena
Rangga baru aja ngajak keluar seorang cewe yang lebih tua.

    Okay Rangga! Jam 2 yah..
See you! :)
-------------------------------------------------------
Sent to: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-19-2009, 12.04 a.m

Setelah SMS an sama Rangga ngga tau kenapa aku jadi tidur pulessss
banget. Nyenyak! Paginya jadi bangun enak...hehehe.
   
Alhamdulillah...hari ini lomba berjalan lancar! Aku hari ini semangat
banget, mungkin karena ada yang jadi penyemangat, siapa lagi kalo
bukan Rangga. Aku Cuma cerita tentang Rangga ke temen deket aku yang
namanya Tary. Aku bilang sama Tary, kalo aku diajakin keluar sama
salah satu anak Unpar. Aku minta bilang ke Tary supaya ngga cerita ke
siapa-siapa dulu.

“Yakin mau keluar sama siapa tuh, Rangga? Kan kalian baru kenal...”
    “Iya...lagian cuma makan siang kok!”, jawabku santai.
    “Mesti bilang apa nih ke anak-anak yang lain?”, tanya Tary.
    “Bilang aja aku ke rumah tanteku bentar...ntar juga balik hotel!”
    “Bener ya, ngga lama kencannya? Jangan macem-macem loh!”, goda Tary.
    “Iiihh...siapa yang kencan coba? cuma makan siang kaliii...suerrr!!”
    “Haha...sewot amat! Jangan-jangan udah beneran naksir sama brondong...”
    “Udah diem aja...ntar pulang aku bawain Batagor kesukaan lo deh!”
    “Assseeekkkk...!!!”, Tary kesenengan bakal disogok Batagor.

    Kurang 5 menit menuju jam 2...aku menyelinap keluar GSG. Disana
Rangga udah nungguin. Kali ini dia pakai t-shirt putih, celana skinny
kotak-kotak, syal coklat motif tengkorak dan tas Adidas yang disandang
di pundaknya, tasnya warna biru, warna favoritnya. Aku berjalan
menghampiri Rangga.  Kami pun langsung berjalan menuju ke tempat
parkir dan masuk ke sebuah mobil sedan warna silver.

    Setibanya di resto tersebut, aku dan Rangga banyak ngobrol seru.
Mungkin karena kami punya banyak kesamaan, jadi kami cepet banget
nyambung satu sama lain. Ngobrolin musik, film, kuliah, makanan
kesukaan, joke lucu dan lain lain. Sampe ngga terasa kami udah 2 jam
nongkrong di resto itu.

“Rangga, aku kayaknya kudu buru-buru balik hotel nih...”
    “Oke ngga pa-pa...aku anterin ya, kamu kan ngga ngerti jalanan Bandung.”
    “Sipp...tapi aku mau cari Batagor dulu buat temen aku, buat tutup mulut!”
    “Tutup mulut?! Maksudnya sekarang kita backstreet nih? Hahaha...!”
    “Iiih...apanya yang backstreet, adeeekk?”, Aku cubit pipi gembilnya Rangga.
    “Iya iya teteh...yukk, aku tau tempat beli Batagor yang enak!”

    Setelah hunting Batagor buat Tary, Rangga mengantarku balik ke hotel
dan masuk sampe lobby. Ternyata Tary dan anak-anak ada niat ngerjain
aku, mereka rupanya udah stand by di lobby buat nyorakin kedatanganku
sama Rangga.

    “Cieeeeeee....dianter Tantenya nih?? Tantenya ganteng nii yeeee...”

Ampuun. Dasar kampret si Tary! Malu banget. Malu banget sama Rangga.
Malu banget juga sama resepsionis dan orang-orang yang ada di lobby.
Aku lirik Rangga. Dia cuma senyum-senyum aja tuh. Biar ngga canggung
akhirnya aku kenalin Rangga ke temen-temen:

“Guys, ini Rangga...dia panitia PICCC juga, yang anterin aku ke GSG
pas nyasar kemaren gara-gara ditinggalin sama kalian...”

Setelah say “hi” sama temen-temen aku, Rangga pun pamit pulang.
Katanya  sih rumahnya di Prima Garden, aku ngga tau di daerah mana
itu, tapi semoga Rangga ngga kejauhan pulangnya gara-gara nganterin
aku ke hotel dulu. Thanks for today, Rangga! :)

    Besok malam, pengumuman pemenang PICCC. Artinya, besok malam adalah
malam terakhirku di Bandung. Karena lusa paginya aku dan teman-teman
udah harus balik ke Surabaya. Yah, ngga bisa dipungkiri aku agak sedih
ninggalin Bandung. Karena Rangga, aku jadi semakin berat ninggalin
kota ini. Seneng banget bisa ketemu orang kayak Rangga, walaupun dia
lebih muda, tapi kami nyambung banget. Mungkin karena aku juga
childish. Paginya aku terima SMS dari Rangga.

Sender: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-20-2009, 08.13 a.m
-------------------------------------------------------
    Heii..ada acara ga? Uda pernah ke PVJ?
    Ntar siang nonton yuk di Blitz..ada film
Paranormal Activity, kata temenku bagus sih
...mau ga? Kalo mau, jam 12 aku jemput! :)

Kali ini aku udah ngga ragu-ragu lagi untuk meng-iya-kan ajakan
Rangga. Toh temen-temen aku udah pada ngerti siapa Rangga, dan aku
ngga perlu beliin Batagor lagi buat nyogok si Tary. Hehehe...Aku
langsung bales SMS Rangga:
   
Siiaapp boss!! Jam 12 yah...
Tapi inget, jam 9 kita kudu udah di Unpar! :)
-------------------------------------------------------
Sent to: Rangga UNPAR (+628176354XXX)
July-19-2009, 08.16 a.m

    Jam 12 lebih 5 menit mobil Rangga udah memasuki tempat parkir hotel.
Aku buru-buru turun setelah Rangga ngabarin kalo dia udah datang. Aku
masuk ke dalam sedan silver itu, Rangga makin hari makin ganteng aja.
Rasanya bikin hatiku makin cenat-cenut. Hari ini dia keren banget
pakai sweater-nya dan rambutnya dikuncir ke belakang. Sebenernya aku
ngga pernah suka sama cowo gondrong, tapi kenapa kalo Rangga aku malah
suka banget!

    Setibanya di PVJ kami langsung makan siang dulu, ternyata Rangga
sering  banget nongkrong di PVJ, jadi dia ngerti banget tempat makan
yang oke buat nongkrong dan menunya enak. Kami sengaja pilih film yang
jam 5 sore, biar bisa ngobrol banyak hari ini. Karena hari ini hari
terakhirku di Bandung. Makin banyak ngobrol, makin banyak Rangga
cerita tentang dirinya, rasanya aku makin sayang sama Rangga. Aku juga
tau Rangga ini orangnya penyayang, karena dia nunjukin foto-foto
kucingnya yang lucu-lucu dan terawat di handphone-nya. Tapi aku ngga
mau aja terbawa perasaan. Aku cuma 3 hari di Bandung, dan mungkin ini
juga cuma cinlok. Atau ini hanya perasaan sesaat, dan aku juga ngga
mau GR...cowo seganteng Rangga ngga mungkin cari cewe yang lebih tua
seperti aku, karena dia pasti gampang banget dapetin cewe-cewe cantik
yang lebih muda. So, I will enjoy my last day here!

    Kelar nonton Paranormal Activity, aku dan Rangga langsung menuju
Unpar. Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 19.28, tapi karena malam
minggu, dan hujan deres banget, Bandung jadi macet. Mana di Bandung
jalannya banyak yang satu arah, jadi jarak tempuh dari PVJ ke Unpar
jadi lumayan lama. 1 jam kemudian kami sampai di tempat parkir Unpar.
Di luar masih hujan deras, jadi kami memutuskan untuk nunggu hujan di
mobil dulu, karena acaranya juga baru mulai 30 menitan lagi. Aku pun
membuka percakapan, maksudku, aku pengen ngucapin terima kasih buat
semuanya dan pamitan karena besok aku udah harus balik Surabaya.

    “Eh Rangga...makasih banyak ya buat 3 hari ini...”
    “Iya...sama-sama...aku seneng kok jalan sama kamu.”, Rangga tersenyum.
    “Aku juga seneng...tapi ini hari terakhirku di sini...”, kataku lirih.
    “Kamu bakalan sering ke Bandung kan? Promise me something?”
    “Kalo ada waktu, pasti aku balik kesini..atau kamu aja ke Surabaya...”
    “Someday I will...gantian kamu yang ajak aku jalan-jalan ya...”

Rangga tersenyum menatapku. Aku hanya bisa mengangguk pelan...diiringi
derai hujan di luar sana dan udara kota Bandung malam itu yang
dingin...we kissed. Tubuhku rasanya lunglai, lemas, dan aku terisak.
Terisak untuk hari-hari yang bakalan sangat kurindukan bersama Rangga
kalo aku udah balik ke Surabaya. Rangga menghapus air mata dari
pipiku, dan kami sepertinya harus buru-buru ke GSG karena acara segera
dimulai. Well, this is the best night of my life, Rangga.


...1 Tahun 3 bulan kemudian...

    Sejak malam itu, aku belum pernah ketemu lagi sama Rangga...dan udah
ngga pernah SMS an lagi sama dia. Kangen? Iya. Banget. Tiba2 aku dapet
SMS dari Tary:
       
Sender: Tary (+62814507238XXX)
October-17-2010, 07.49 p.m
--------------------------------------------
Say, tadi aku nonton TV..
ada boyband gitu..namanya SM*SH,
ada yg mirip Rangga...inget ga?
Rangga yang anak Unpar dulu tuh..potong
rambut tapi dia..ngga tau juga salah apa bener...
Coba kamu googling deh..buruan!!

Tanpa bales SMS Tary, aku buru-buru buka laptop, aku akses
Google...aku masukkin keyword: “SM*SH, personel SM*SH”, saat keluar
hasilnya aku deg-degan banget, saat melihat tulisan “Rangga Dewamoela
Soekarta”. Supaya lebih meyakinkan lagi aku search juga SM*SH di
Youtube. Ya Tuhan...ternyata bener. Beneran Rangga yang dulu. Aku
inget betul, pipi chubby-nya... senyumnya... matanya... Tapi dia udah
ngga gondrong lagi, udah ngga cantik lagi, tapi berubah makin ganteng
banget! Aku bertanya-tanya...masih inget ngga ya Rangga sama aku?
Nomer handphone nya masih tetep ngga ya setelah jadi artis? Dan...aku
inget janjinya dulu mau ke Surabaya. Mau sendiri atau bareng-bareng
personel SM*SH yang lain, whatever. Yang jelas, aku tunggu kamu di
sini Rangga.. Still, I Heart You!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar